<p>Dalam mensikapi kondisi pandemik yg blm kunjung usai dan menyongsong pergantian tahun baru hijriah 1443, bahwa da’wah yg dilakukan Masjid Nurul Masriq hrs tetap berjalan, mk dibahas format da’wah baru utk melengkapi da’wah yg selama ini sdh berjalan. Format baru tsb adalah da’wah bil-hal yg berupa aktifitas nyata yg bisa dirasakn oleh masyarakat.</p> <p>1. Pengorganisasiannya dlm bentuk Ad-Hoc yg mempunyai laporan keuangan tersendiri, yang bisa mencerminkn transparansi dan akuntabilitas.</p> <p>2. Sararan da’wah adalah masyarakat dlm kategori Yatim dan atau dhu’afa.</p> <p>3. Meningkatkn fungsi Masjid sbg solusi kemasyarakatan dlm posisinya sbg “HUB” untuk melayani kepentingan masyarakat.</p> <p>4. Program kerja yang jelas dan sistem pelaporan (kegiatan dan keuangan) adalah kunci keberhasilan da’wah ini.</p> <p>5. Pelaksaan program kerja perlu menggandeng masyarakat, lembaga atau pihak pihak lain yg konsen thd da’wah bil-hal ini.</p> <p>6. Langkah kongkrit yg dilakukan Ad-Hoc diantaranya memetakan sasaran da’wah thd kebutuhannya, mengajak orang yg paham dlm pengelolaan sasaran da’wah, dan promosi program yg dpt mengajak keterlibatan masyarakat.</p> <p>7. Skala prioritas pd tahap awal ini adalah difokuskn pd perhatian anak2 Yatim dan dhu’afa dilingkungan Ujungberung Indah.</p> <p>8. Koordinasi kpd pemangku kewilayahan perlu dilakuka.</p> <p>9. Terbentuknya Ketua dan Sekretaris Ad-Hoc Da’wah Bil-Hal, yaitu teramanahkn kpk Bp Iman dan Bp Umar utk bisa melengkapi pembentukan Tim yg utuh.</p> <p>Demikian butir2 keputusan rapat, semoga membawa barokah. Aamiin</p>